Saat membahas tenaga kesehatan, kebanyakan orang mungkin hanya memikirkan dokter dan perawat. Namun, ada satu profesi yang juga memegang peranan vital dalam pelayanan kesehatan tetapi belum terlalu banyak diketahui masyarakat luas, yaitu tenaga teknis kefarmasian. Mereka yang berada di balik proses pengadaan, penyimpanan, hingga penyaluran obat ini memiliki wadah profesi sendiri yang disebut PAFI atau Persatuan Ahli Farmasi Indonesia.
Sejak berdirinya, PAFI telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu organisasi profesi yang memegang peranan strategis dalam memajukan kualitas tenaga farmasi dan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Sejarah dan Lahirnya PAFI
PAFI berdiri dengan semangat untuk menghimpun tenaga teknis kefarmasian dari berbagai daerah agar dapat bekerja bersama dalam memajukan profesinya. Organisasi ini lahir dari kesadaran bahwa tenaga teknis kefarmasian perlu memiliki rumah bersama yang dapat memperjuangkan aspirasi, kebutuhan, dan pengembangannya. Berbekal semangat solidaritas dan kerja sama, PAFI tumbuh dari sebuah perkumpulan kecil hingga menjadi sebuah institusi profesi yang diakui dan disegani.
Saat ini, PAFI telah mempunyai struktur yang lengkap dari tingkat pusat hingga daerah, bahkan cabang-cabang yang menjangkau daerah terpencil. Berkat kerja keras para anggotanya, PAFI dapat menjangkau tenaga teknis kefarmasian di seluruh Indonesia, dari kota besar hingga daerah perbatasan.
Visi dan Misi PAFI
Visi PAFI tak lain untuk menjadikan tenaga teknis kefarmasian sebagai tenaga kesehatan yang kompeten, bermartabat, dan siap menjawab kebutuhan masyarakat. Adapun misinya terdiri dari tiga pilar utama:
1.Peningkatan Kompetensi Anggota – Melalui berbagai pelatihan, seminar, dan workshop guna menjadikan tenaga teknis kefarmasian siap menjawab perkembangan teknologi dan kebutuhan pelayanan kesehatan.
2.Perjuangan Hak dan Kesejahteraan Anggota – PAFI aktif memperjuangkan status, penghargaan, dan peningkatan kualitas hidup tenaga teknis kefarmasian di Indonesia.
3.Pengembangan Etika Profesi – Memastikan tenaga teknis kefarmasian menjunjung tinggi nilai dan kode etik profesi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Peran Penting PAFI bagi Kesehatan Masyarakat
Tenaga teknis kefarmasian yang berada di bawah naungan PAFI bukan hanya pelengkap dari tenaga kesehatan lainnya, tetapi juga garda terdepan dalam memastikan ketersediaan, keamanan, dan efektivitas obat bagi masyarakat. Mereka bekerja mulai dari tingkat rumah sakit, puskesmas, apotek, klinik, hingga berbagai industri farmasi.
Selain itu, tenaga teknis kefarmasian juga memberikan edukasi kepada pasien terkait cara konsumsi obat yang benar dan efek samping yang perlu diwaspadai. Hal ini menjadikan peran tenaga teknis kefarmasian dan PAFI sangat vital dalam mendukung kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Kontribusi PAFI bagi Profesi dan Negara
Selain aktif mengembangkan tenaga teknis kefarmasian dari segi kompetensi dan keterampilan, PAFI juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Mereka berkolaborasi dengan kementerian terkait, rumah sakit, klinik, hingga badan pengawasan obat dan makanan guna memastikan tenaga teknis kefarmasian dapat berkontribusi secara maksimal bagi kesehatan masyarakat.
PAFI juga aktif dalam berbagai agenda kesehatan nasional, termasuk kampanye pola hidup sehat, edukasi penggunaan obat yang bijak, hingga dukungan dalam situasi darurat seperti penanggulangan pandemi.
Kesimpulan
PAFI bukan hanya sebuah organisasi profesi, tetapi juga simbol solidaritas, kerja sama, dan semangat untuk memajukan tenaga teknis kefarmasian Indonesia. Berkat kerja keras dan dedikasi para anggotanya, tenaga teknis kefarmasian terus tumbuh menjadi tenaga kesehatan yang andal dan siap menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan dari Sabang hingga Merauke.
Pada akhirnya, peran dan kontribusi PAFI tidak hanya berdampak bagi tenaga teknis kefarmasian itu sendiri, tetapi juga bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Dengan semangat kerja bersama, PAFI siap membawa profesi tenaga teknis kefarmasian Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan bermartabat.
