Kota Palu, ibu kota Sulawesi Tengah, dikenal dengan keindahan teluknya yang menawan dan dikelilingi pegunungan yang megah. Namun, di balik pesona alam tersebut, ada tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Di sinilah peran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu menjadi sangat penting sebagai garda terdepan pelindung bumi Kaili.
DLH Palu memiliki misi besar: menciptakan lingkungan kota yang bersih, hijau, dan berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai program inovatif diluncurkan untuk menjawab persoalan lingkungan yang dihadapi kota ini, mulai dari pengelolaan sampah, pelestarian hutan kota, hingga edukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap alam.
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
Salah satu fokus utama DLH Palu adalah pengelolaan sampah. Kota yang terus berkembang pesat ini menghasilkan ratusan ton sampah setiap harinya. Untuk mengatasinya, DLH tidak hanya mengandalkan petugas kebersihan, tetapi juga memberdayakan masyarakat lewat Bank Sampah. Warga diajak memilah sampah dari rumah — organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya beracun).
Bank sampah yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Palu Barat dan Palu Selatan, menjadi solusi cerdas. Selain mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, program ini juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Sampah plastik dan kertas dikumpulkan, ditimbang, dan ditukar dengan uang atau kebutuhan pokok. DLH pun rutin memberikan pelatihan tentang daur ulang kreatif, seperti pembuatan pot bunga dan kerajinan tangan dari limbah.
Gerakan “Palu Hijau”
DLH Palu juga menggagas program “Palu Hijau”, gerakan penghijauan yang menargetkan kawasan perkotaan, taman publik, dan jalur hijau di sepanjang jalan utama. Ribuan bibit pohon ditanam setiap tahun, mulai dari ketapang kencana, flamboyan, hingga tabebuya yang mempercantik kota saat mekar.
Kegiatan ini bukan sekadar simbolik. Dengan curah hujan yang fluktuatif dan suhu udara yang tinggi, penghijauan menjadi langkah nyata mengurangi polusi dan menjaga kelembapan kota. DLH Palu bahkan mengajak pelajar, komunitas, hingga ASN untuk ikut dalam kegiatan tanam pohon setiap Hari Lingkungan Hidup.
Pengawasan Lingkungan dan Limbah Industri
Sebagai kota yang berkembang, Palu juga memiliki kawasan industri yang membutuhkan pengawasan ketat agar tidak mencemari lingkungan. DLH Palu secara rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan, rumah makan, dan bengkel untuk memastikan sistem pengelolaan limbah berjalan baik.
Setiap pelaku usaha wajib memiliki dokumen lingkungan seperti UKL-UPL atau AMDAL. DLH juga menyediakan layanan konsultasi bagi UMKM agar mereka bisa menjalankan usahanya tanpa merusak alam. Pendekatan ini menunjukkan bahwa DLH Palu tidak hanya menindak, tapi juga membimbing.
Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
DLH Palu paham bahwa keberhasilan menjaga lingkungan tidak hanya bergantung pada kebijakan, tetapi juga pada kesadaran warganya. Karena itu, mereka rutin mengadakan kampanye lingkungan di sekolah, pasar, dan ruang publik. Program Eco School misalnya, mengajarkan anak-anak tentang pentingnya memilah sampah, menanam pohon, dan menghemat air sejak dini.
Selain itu, DLH menggandeng komunitas lokal seperti Palu Bersih dan Sahabat Hijau dalam kegiatan bersih pantai dan sungai. Sungai Palu dan Pantai Talise menjadi lokasi utama kegiatan gotong royong membersihkan sampah plastik yang kerap menumpuk akibat kebiasaan membuang limbah sembarangan.
Menuju Palu yang Berketahanan Lingkungan
DLH Palu juga berperan dalam mitigasi bencana lingkungan. Setelah gempa dan tsunami 2018, lembaga ini aktif memulihkan area hijau dan menanam mangrove di pesisir Teluk Palu untuk menahan abrasi dan ombak besar. Kolaborasi dengan lembaga nasional dan internasional memperkuat langkah ini agar Palu menjadi kota yang tangguh terhadap bencana.
Kini, Palu terus berbenah menuju kota yang ramah lingkungan dan berketahanan iklim. DLH berkomitmen mengedepankan teknologi digital dalam pelaporan sampah, pemantauan kualitas udara, dan pengawasan limbah.
Dengan semangat “Bersih, Hijau, dan Lestari”, DLH Palu tak hanya bekerja menjaga lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran baru: bahwa bumi ini bukan warisan dari nenek moyang, melainkan titipan untuk generasi mendatang. Lewat tangan-tangan mereka, Palu terus tumbuh menjadi kota yang indah, sehat, dan harmonis dengan alam.